Jangan Piknik di Akhir Minggu. Kebak!!


20160302

Kok ya sekarang ini kayaknya buanyak orang yang sepertinya tiba-tiba suka piknik di tempat-tempat yang suasananya natural, pemandangannya apik, biarpun agak jauh dari kota, dan tentu saja agak susah pula untuk bisa sampai di tempat yang ingin dituju itu.

Masih inget kasus (mungkin buka kasus sih; cuma ‘kejadian luar biasa’; hahahai) kebon bunga yang dibilang Amarilis, yang rusak dipidak-pidak oleh pengunjung yang kebanyakan ‘berupa’ embak-embak akhir Oktober kemarin? Atau yang lain lagi, kalau tidak salah sekitar awal tahun, yang katanya Festival of Light di Kaliurang? Taman-taman yang dihias dengan banyak lampu kecil yang dibentuk sedemikian rupa sehingga terlihat apik saat malam menjelang. Ada saja pengunjung (yang notabene kebanyakan yang foto-foto juga embak-embak) yang sengaja masuk jauh ke tengah-tengah taman lampu itu, hingga akhirnya kesrimpet kabel dan tamannya pun jadi agak rusak.

Sekarang bukan cuma mal yang ramai, jalan-jalan antar kecamatan di Gunungkidul pun ruame bingits saat di akhir minggu, alias hari Sabtu-Minggu itu.

Traffic//embedr.flickr.com/assets/client-code.js

Malah bisa jadi yang ke masih main ke mal itu memang orang-orang yang nggak mau terpapar sinar matahari langsung. Dan mungkin juga nggak terlalu suka untuk dolan menikmati alam.

Sebenarnya bagus juga sih, sekarang banyak yang sadar bahwa alam di sekitar mereka itu indah. Yang namanya indah itu ternyata nggak cuma nonton bioskop, jajan wedang kopi di mal, atau bisa menikmati wi-fi di kafe ber-AC. Akhirnya sekarang banyak yang mau berpeluh-kesah (bukan berkeluh-kesah) untuk repot-repot naik motor mblusuk sampai bisa juga kesasar untuk bisa sampai di pantai atau bukit yang kelihatan indah saat diposting di Instagram.

Oke lah kalau kemudian, dengan banyaknya yang dolan ke tempat-tempat terpencil itu, bisa meningkatkan pendapatan harian masyarakat di sekitar sana. Tapi ya sebaiknya, baik masyarakat dan pengunjungnya bisa tetap sadar diri (sepertinya itu yang susah). Masalahnya sepele : duit, dan sampah.

Banyak pengunjung, banyak pemasukan, otomatis banyak duit yang masuk. Banyak pengunjung, banyak yang jajan, tapi ya lalu kurang sadar itu, sampahnya jadi tidak terpikirkan.

Gampangnya begini. Orang berbondong-bondong datang karena tempat yang katanya indah & asri. Tapi lama kelamaan, karena hal yang sepele – sampah – maka akan hilang pula keindahan & keasrian yang awalnya digaung-gaungkan oleh tempat itu.

Ya semoga saja kita semua tersadar, bahwa kita tidak bisa makan uang…..

Pose Just for The Aesthetic Aspect//embedr.flickr.com/assets/client-code.js

3 thoughts on “Jangan Piknik di Akhir Minggu. Kebak!!

  1. Sakjane bar ngepit ng Moyeng mbiyen aq wis njajal nulis topik sing mbok omongke ini Denmas. Mung kok yo punjul 5 artikel pembahasan e urung bar-bar. Njuk aku dadi mutung neruske, hahaha :D

    Intine, persoalane kompleks. Buntut ro gundul e podo2 angel dicekel.

    Like

  2. yaitulah, masalahnya waktu libur adanya di akhir pekan, sih
    kalo utk saya yg sering selo sih, enaknya ke tempat wisata kui ya sekitar hari senin-kamis, begitu juga pas nyari tiket pesawat, mesti nyari hari senin-kemis, soalnya mesti jauh lebih murah *lah ujug2 malah cerita tiket pesawat* :D

    Like

Leave a comment