Gloomy Saturday Morning


20121110

Malam sebelumnya, hujan turun lumayan lebat dan merata di hampir semua wilayah Jogja. Pagi itu terasa lebih dingin daripada beberapa hari sebelumnya. Jalanan yang masih basah terlihat menarik untuk menikmatinya dengan bersepeda.

Candi Abang di Berbah menjadi tujuan awal. Perjalanan menuju Candi Abang melewati jalanan aspal dengan kiri-kanan jalan berupa persawahan. Mendekati Candi Abang yang berupa bukit kecil di tengah persawahan, jalanan cor-blok dan tanah yang menanjak menghadang. Karena hujan semalam, tanah di tempat itu menjadi berlumpur dan licin. Ban yang berukuran 26 x 1,50 dan dengan kembangan halus yang biasanya hanya untuk jalan aspal kini penuh lumpur coklat. Berat rasanya melaju di tempat semacam itu. Hingga pada akhirnya ketika hampir mendekati puncak bukit, sepeda pun harus dituntun.

Muddy footpath up to the top of the hill in Candi Abang, Berbah.

Beranjak dari Candi Abang, matahari belum memunculkan terangnya dengan penuh, awan masih menghalangi sampainya sinar ke bumi. Ke arah timur menuju jalan raya Prambanan-Piyungan, dengan jalan aspal yang tak terlalu mulus, aku sampai juga di bendungan Grembyangan, Prambanan. Bendungan ini membendung sungai Opak yang memang melewati daerah Prambanan. Ini kedua kalinya aku ke tempat itu setelah dulu sewaktu SD pernah diajak bapakku.

View from The Dam

On The Dam

Dam Yard

Aku melanjutkan kayuhan kaki ke arah timur laut. Sampai di Candi Plaosan Lor, matahari sudah lumayan menghangatkan dan membikin berkeringat. Pemandangan langit biru berpadu dengan Candi Plaosan di latar tengah, dan tanaman di ladang yang terlihat hijau subur karena sudah mulai memasuki musim penghujan.

Between The Temples

Stones of The Temple

Plaosan Temple View

Semakin siang terasa semakin panas. Aku lalu pulang menyusuri Selokan Mataram, terasa lebih segar karena di kanan-kirinya masih banyak sawah ladang.

After The Rain

On The Selokan Lips

One thought on “Gloomy Saturday Morning

  1. Dek, emailmu apa? aku mau diskusi rute sidoarjo-yogya. Aku pakai sepeda tandem bersama istriku dan tarik gerobak anak jadi bisa dibayangkan bedanya dengan touring sepeda single seat. Aku mau menyesuaikan rencana perjalanan antara jarak dan kemampuan kami menggowes supaya bisa bermalam di kota-kota tertentu, dan tentu saja kami perlu booking hotel dulu. Oh ya, apa bedanya jika kita lewat saradan-widodaren-sragen dibanding saradan-madiun? Kami ingin menghindari sebanyak mungkin tanjakan. Ini emailku: jelliarko@yahoo.com, dan kamu bisa lihat tunggangan kami di http://www.matainginbicara.wordpress.com. Rencana perjalanan menjelang natal. Salam dan trimakasih!

    Like

Leave a comment